Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Hinamatsuri (雛祭り,
ひなまつり) atau Hina
Matsuri adalah perayaan setiap tanggal 3 Maret di Jepang yang
diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan.
Keluarga yang memiliki anak perempuan memajang satu set boneka yang
disebut hinaningyō (雛人形, boneka festival).
Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri,
puteri istana (dayang-dayang), dan
pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional
di Jepang. Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian.
Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival
Anak Perempuan karena berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang
disebut hiina asobi (bermain boneka puteri).
Walaupun disebut matsuri,
perayaan ini lebih merupakan acara keluarga di rumah, dan hanya dirayakan
keluarga yang memiliki anak perempuan. Sebelum hari perayaan tiba, anak-anak
membantu orang tua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang.
Sehari sesudah Hinamatsuri, boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah
menyerap roh-roh jahat dan nasib sial.
Susunan
boneka
Boneka diletakkan di atas panggung bertingkat
yang disebut dankazari (tangga untuk memajang). Jumlah anak
tangga pada dankazari ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang
ada. Masing-masing boneka diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan
berdasarkan tradisi turun temurun. Panggung dankazari diberi
alas selimut tebal berwarna merah yang disebut hi-mōsen.
Satu set boneka biasanya dilengkapi dengan miniatur tirai lipat (byōbu)
berwarna emas untuk dipasang sebagai latar belakang. Di sisi kiri dan kanan
diletakkan sepasang miniatur lampion (bonbori). Perlengkapan lain berupa
miniatur pohon sakura dan
pohon tachibana, potongan dahan
bunga persik sebagai
hiasan.
Tangga
teratas
Dua boneka yang melambangkan kaisar (o-dairi-sama)
dan permaisuri (o-hina-sama) diletakkan di tangga paling atas. Dalam
bahasa Jepang, dairi berarti "istana kaisar", dan hina berarti
"sang putri" atau "anak perempuan". Wilayah Kansai dan Kanto memiliki urutan
kanan-kiri yang berbeda dalam penempatan boneka kaisar dan permaisuri, namun
susunan boneka di setiap anak tangga berikutnya selalu sama.